You are herePerlombaan Kecepatan Berakhir, Lomba Irit Daya dimulai

Perlombaan Kecepatan Berakhir, Lomba Irit Daya dimulai


Masa-masa perusahaan pembuat prosesor berlomba untuk membuat prosesor semakin cepat tampaknya akan segera usai namun 'pertandingan' tidak begitu saja berhenti karena sekarang ada isu lain yang tampaknya segera menempati peringkat pertama perhatian pengguna IT. Isu yang dimaksud bukan lain adalah pemakaian energi.
 
Mundur beberapa dekade ke belakang manakala kecepatan pemrosesan komputasi aktual masih dalam hitungan jam, peningkatan kinerja prosesor sungguh mengesankan dari waktu ke waktu. Bayangkan saja bila semula pekerjaan anda memerlukan 1 jam pemrosesan, dan setiap kali muncul prosesor baru memiliki rata-rata terjadi peningkatan kemampuan 50%. Maka prosesor generasi kedua membuat pekerjaan anda lebih cepat 30 menit, generasi ketiga lebih cepat lagi 15 menit, generasi keempat lebih cepat lagi 7,5 menit, generasi kelima lebih cepat lagi 3,75 menit, dst Jika diteruskan jangan heran bahwa anda akan melihat bahwa prosesor generasi terbaru lebih cepat dari generasi sebelumnya hanya untuk selisih waktu yang kian mengecil bahkan tidak lagi bisa dirasakan oleh pemakainya.
 
Kemudian para pembuat prosesor mencoba membuat terobosan baru dengan menggunakan multi core untuk mengatasi hal ini dengan berusaha menekankan bahwa suatu tugas bisa dipercepat bila dikerjakan oleh lebih dari satu prosesor.
 
 
Beberapa tugas memang bisa dilakukan lebih cepat, tetapi tugas yang lain sama sekali tidak mendapat manfaat. Sebagai gambaran anda bisa membayangkan bahwa tugas mengecor rumah berlantai dua seluas 100 m2 tentu akan lebih cepat bila dikerjakan 5 tukang cor daripada hanya dikerjakan oleh seorang tukang saja, tetapi pekerjaan menunggu cor kering tidak mendapat manfaat dari penggunaan 5 tukang cor dibandingkan hanya mempekerjaan seorang tukang saja. Malah adanya tambahan tukang ini menjadikan pemborosan.
 
Dengan perubahan cara berkomputasi saat ini, dimana pemakai cenderung menggunakan perangkat komputasi bergerak. Trend ke arah komputasi awan (cloud computing) dimana server cenderung dipaksa melayani permintaan yang sangat banyak tetapi hanya untuk waktu yang sebentar, analoginya seperti jam sibuk lalu lintas saat berangkat/pulang kantor. Pendekatan prosesor yang diperlukan menjadi berubah drastis.
 
Hal ini dengan jeli ditangkap oleh perusahaan ARM yang saat ini menguasai sekitar 90% pasar perangkat komputasi bergerak melalui prosesor mereka yang sangat hemat energi, cukup cepat untuk keperluan komputasi bergerak.
 
Di sisi lain dua perusahaan yang baru mengembangkan ide menggunakan prosesor sederhana yang sangat hemat energi dalam jumlah banyak dengan interkoneksi khusus antar prosesor tersebut. Mereka adalah SeaMicro yang mengembangkan server menggunakan gabungan 512 prosesor Intel Atom yang ternyata 50% lebih hemat energi dan 43% lebih cepat dibandingkan server yang menggunakan Processor Multi Core Xeon dihitung per volume ruang yang ditempati.
 
Perusahaan kedua adalah Calxeda yang mengembangkan ide yang serupa menggunakan prosesor ARM.
 
Awal April 2012, AMD secara resmi menyelesaikan akuisisi atas SeaMicro senilai US $ 334 juta untuk memperkuat bisnis Server mereka menuju era Komputasi Awan. SeaMicro merupakan perusahaan dengan 80 pekerja yang baru dimulai pada tahun 2007. Saat dimulai mereka mampu menghimpun modal hingga US $ 60 juta, termasuk dana hibah sebesar US $ 9.3 juta dari Departemen Energi Amerika Serikat. Akuisisi ini diharapkan menguntungkan kedua pihak karena nilai kapitalisasi SeaMicro sebelumnya terlalu kecil untuk mampu bersaing di pasar server, sementara AMD memerlukan teknologi ASIC yang dimiliki SeaMicro untuk memperkuat bisnis di pasar yang berkembang pesat ini dengan mencoba mengambil keuntungan dari keunggulan desain system arsiterktur ketimbang prosesor Opteron mereka yang kurang diterima oleh pasar.
 
12 April 2012, Intel mengumumkan strategi terbaru mereka untuk bersaing di bisnis prosesor server berdaya rendah dengan meluncurkan jadwal serta nama prosesor terbaru mereka yaitu Intel Centerton, yang diklaim hanya akan memerlukan daya sebesar 6 watt. Atas prosesor Centerton ini akan ditanamkan kemampuan prosesor 64 bit, berbasis proses 32 nm, mendukung pemakaian ECC memory, Virtualization Technology serta ditujukan untuk pemakaian pada server (komputasi awan) walaupun dibuat berdasar teknologi prosesor Intel Atom.
 
Selamat datang di era server hemat energi.